Selamat berjumpa
kembali para pembaca setia “leteleso.blogspot.com”. senang bisa bertemu kembali
dengan anda. Maafkan aku, karena dua bulan belakangan aku tidak menjumpai
kalian. Selain karena kesibukan, alasan yang lain terutama soal ide dan
semangat. Terkadang, saya susah menemukan ide. Selain itu, semangat menulis
juga ikut menurun. Padaha, banyak kegiatan yang seharusnya saya bisa bagikan. Misalnya,
pengalaman saya ke Pulau Harapan di Kepulauan Seribu, Tragedi Kompetisi Futsal,
dan lainnya. Namun kali ini saya berusaha melawan kemalasan dan berusaha
membangkitkan kembali semangat yang pernah tumbuh menggebu dalam diriku. Izinkan
aku kali ini membagi pengalaman mengenai cara berenang.
Tulisan ini ditujukan
secara khusus bagi para pemula. Tetapi tidak menutup kemungkinan bagi para
senior dalam dunia renang. Aku membaginya di sini berdasarkan apa yang aku
alamai dan pelajari. Aku sebenarnya belum mahir dalam renang. Aku masih dalam tahap
belajar. Dengan hasrat yang tinggi untuk bisa berenang, aku mulai belajar
renang beberapa bulan lalu. Dengan hasrat yang sama pula, aku ingin
membagikannya kepada pencinta “Diary”. Tulisan ini saya ambil dari berbagai
sumber. Selamat membaca ya, semoga bermanfaat.
Berenang, dipercayai
bermanfaat dalam kehidupan kita. Selain membuat badan kita sehat, rileks, tak
sedikit yang mengatakan bahwa renang juga dapat meninggikan badan kita. Berikut
saya bagikan teknis dasar berenang.
Pemanasan
Sebagai kegian yang banyak menguras tenaga, sebelum
berenang sebaiknya melakukan gerakan pemanasan dan peregangan. Pemanasan dan
peregangan dilakukan untuk meningkatkan suhu tubuh dan meregangkan otot gerak
demi menghindari kram ataupun cedera lainnya saat kita berada dalam air.
Gerakan mulai dari kaki hingga kepala.
Pengenalan
Air
Sebelum memulai
mempelajari gaya-gaya renang, hendaknya kita terlebih dahulu memahami
bentuk-bentuk pengenalan air. Hal ini sangat di perlukan terutama bagi mereka
yang kurang berani masuk air atau anak-anak yang berumur di bawah 10 tahun.
Dari pengalaman telah membuktikan, bahwa cara ini ternyata dapat menolong yang
mempelajari gaya-gaya renang pertandingan untuk dapat lebih menguasai
gerakan-gerakan dasarnya. Pada saat pengenalan air, dapat di berikan 3 hal
penting yaitu: pernafasan, meluncur, mengapung. Ketiga hal tersebut di atas,
bila dijadikan landasan untuk membimbing seseorang belajar dengan baik.
Pernafasan
Bagi mereka yang
awam, untuk mengambil udara di atas permukaan air dan kemudian masuk permukaan
air kemudian membuang sisa-sisa pembakaran melalui mulut dan hidung memang
tidak mudah. Terutama kebiasaan kita sehari-hari sangat mempengaruhi hal itu.
Namun bisa kita berikan latihan-latihan yang teratur, dalam tempo yang relatif
tidak lama hal semacam itu mudah untuk di kuasai dengan baik. Beberapa bentuk
pernafasan dapat di berikan sebagai berikut:
Sebelum masuk air,
cobalah didarat dengan melatih irama mengambil nafas melalui mulut dan
mengeluarkan sisa pembakaran melalui hidung, hingga irama ini bisa di kerjakan
secara otomatis. Kemudian setelah bisa di kerjakan hal di atas, cobalah cara di
kerjakan di tempat/di kolam dangkal atau kolam renang yang memungkinkan
seseorang dapat berdiri. Ambilah udara melalui mulut kemudian tutup mulut dan
masukan bagian muka ke permukaan air, setelah beberapa saat secara perlahan
buanglah sisa pembakaran itu melalui hidung. Kerjakanlah secara berulang-ulang
dan kalau memungkinkan mencapai 50-100 kali ulangan, dimana dengan jumlah itu
di harapkan gerakannya bisa di kerjakan secara otomatis dan terbiasa. Bagi
mereka yang sulit untuk mengambil udara melalui mulut dan membuang melalui
hidung, untuk sementara dapat di kerjakan dengan bantuan hidung. Namun cara ini
bila sudah menguasai irama pernafasan yang sebenarnya, hendaknya ditinggalkan,
oleh karena cara itu sering berakibat mengisap air melalui hidung.
Latihan pernafasan
ini dapat ditingkatkan dengan memperlama waktu ketika bagian muka berada di
bawah permukaan air, setelah jarak waktu di tempuh lanjutkan dengan membuang
sisa pembakaran secara perlahan sebelum naik keatas permukaan air. Misalnya
ketika di bawah permukaan air diharuskan berhitung hingga 10, kemudian membuang
sisa pembakaran dan selanjutkan naik keatas permukaan air untuk mengambil udara
kembali. Cara yang sama dapat dikerjakan menggunakan papan latihan, dimana
dengan sikap membungkuk dan kedua kaki tetap pada sikap berjalan di dasar
kolam, kemudian kedua tangan memegang papan latihan dikedua ujungya. Lakukan
cara-cara diatas sambil berjalan atau diam ditempat.
Meluncur
Langkah berikutnya
setelah menguasai cara bernafas, dapat dilanjutkan dengan latihan meluncur.
Latihan ini di perlukan teristimewa untuk melatih keseimbangan tubuh di air.
Tidak sedikit yang belajar renang, karena tidak menguasai keseimbangan tubuh
tenggelam dan tidak mampu berdiri di kolam renang, meskipun kolam dangkal.
Latihan meluncur bisa
dikerjakan sebagai berikut:
Berdirilah diatas di
tepi kolam dengan sikap membelakang dinding kolam dan salah satu kaki
/telapaknya berada menempel pada dinding untuk siap menolak. Lurus kedua lengan
diatas kepala dengan ibu jari saling berkaitan satu sama lain.tundukan tubuh
dengan berusaha ujung jari ujung lebih dahulu tiba diatas permukan air,
serentak dengan tibanya kedua tangan diatas permukan air, kaki yang menempel
pada dinding mendorong hingga tubuh terdorong ke depan, di saat luncuran
berjalan hindarkan mengambil sikap berdiri sebelum titik luncurnya menurun dan
kemudian berhenti, dan sebagai akibatnya kedua kaki secara otomatis turun
hingga dapat berdiri. Apa bila saat meluncur dengan kecepatan tinggi turun
dengan tiba-tiba untuk berdiri. Apabila saat meluncur dengan kecepataan tinggi
turun dengan tiba-tiba untuk berdiri, banyak terjadi justru yang melakukan
tidak mampu berdiri. Cara yang sama dapat dilakukan dengan meluncur dari
tengah-tengah kolam dangkal. Setelah luncuran habis, kemudian berdiri dan
lakukan berulang-ulang hingga membawa tubuh menepi.
Latihan meluncur ini
dapat dikembangkan hingga kedua belah kaki mampu menempel kedinding kolam, dan
sikap ini hanya dapat dilakukan kalau yang belajar sebelum meluncur terlebih
dahulu masuk kebawah permukaan air dalam sikap telungkup, hingga kedua kaki memungkinkan
untuk menolak. Latihan-latihan bisa dikerjakan secara berulang-ulang hingga
mampu rilek dan terhindar dari rasa tegang yang sering berakibat tubuh memutar.
Terapung
Posisi terapung
sebenarnya tidak hanya dapat dilakukan dalam satu sikap saja, tetapi banyak
posisi yang bisa dilakukan supaya tubuh dapat terapung diatas permukaan air. Sikap
ini pada prinsipnya dapat dilakukan, merupakan perwujudan dari pemindahan pusat
titik berat (Centra of Gravty) dan
pusat titik apung (Centra of Buoyancy)
disaat tubuh terapung. Baik didarat maupun di udara, seseoran dapat membalik
ataupun memutar dengan menggunakan pusat titik berat. Di air bagaimanapun
bagian dada adalah merupakan titik apung. Pusat titik berat seseorang disaat
sikap telentang secara horizontal dengan kedua tangan berada di samping tubuh,
ini merupakan pusat dari seluruh titik berat berada dilokasi pinggul. Sejak
segmen tubuh mempunyai perbedaan berat, maka jarak dari tiap segmen dari pusat
titik berat pada tubuh berperan menentukan secara pasti lokasi atau letak
dimana pusat titik berat. Bilamana seseorang pada sikap telentang secara
horizontal, maka titik berat cenderung bergerak diatas segmen tubuh dan secara
individu menarik kearah bawah. Daya apung air akaan mendorong setiap segmen
horizontal, bila titik berat spesifik tiap bagian kurang dari 1.0.
Beberapa segmen tubuh
mungkin lebih terapung disbanding lainya. Seperti tangan merupakan segmen yang
muda terapung, lain halnya dengan kaki adalah bagian dari struktur tubuh yang
berat dan tidak mudah terapung terutama daya apung pada air diarahkan langsung
kepada bagian dada atau disebut dengan pusat dari titik apung tubuh. Udara pada
paru-paru digunakan untuk daerah dada. Dengan demikian struktur otot umumnya
menjadi bagian yang ringan dari tubuh dan akibatnya dada akan cenderung
terapung ke atas.
Kurangnya gerak apung
terjadi hanya ketika pusat dari titik apung dalam meluruskan langsung diatas
pusat titik berat. Dengan seseorag dari rata-rata membentuk dua pusat adalah
saat meluruskan dalam posisi agak pararel keatas permukaan air, rata-rata
seseorang mempunyai banyak lokasi berat tubuh. Pada posisi ini di air,
rata-rata seseorang mempunyai banyak lokasi berat tubuh yaitu pada paha, kaki,
kepala dan pahu.
Kekuatan titik berat
tarikan paha [pusat titik berat] dan kaki kearah bawah. Kekuatan apung dari
gerakan air ketika menekan kearah atas, diatas bagian dada [pusat titik apung].
Ini merupakan lawan kekuatan yang menjadi penyebab tubuh beraksi seperti orang berjalan
dengan mmenjaga keseimbangan tubuh agar tidak terjatuh, tubuh mulai memutar
kearah depan ketika paha dan kaki bergerak kearah bawah. Apa bila pusat titik
berat pada rongga tulang panggul dapat berputar di bawah pusat titik apung pada
dada, dan seseorang akan dapat terapung dengan tidak bergerak.
Bagaimana seperti
kaki tengelam sepanjang rotasi atau berputar dari bagian depan tubuh itu,
kearah bawah menambah daya gerak dan ini menambah percepatan dari kaki ditambah
beratnya. Sebabnya tubuh bisa merendam, sejak kekuatan apung ini tidak cukup
mampu untuk mengatasi kekuatan dari titik berat dan gerakan kearah bawah dari
kaki. Ini cenderung atau gejala untuk kaki dapat menarik seluruh tubuh dibawah
air.
Orang yang belajar,
bisa di air dengan sikap bahu dalam, bisa kepala di baringkan ke belakang
dimana punggung dan telapak tangan keluar dari bahu, air akan mulai mendorong
tubuh selain beberapa dorongan .
Selain beberapa
dorongan, kaki akan naik pada posisi apung yang normal.
Sikap terapung dapat
di pelajari salah satu dari 3 posisi. Apakah horizontal, diagonal atau
vertical. Dengan terapung dan mengurangi gerak pada sikap vertical atau posisi
diagonal dapat banyak mempelajari terapung dengan sikap horizontal dengan
mengganti-ganti posisi tangan dan kaki.