Pages

Kamis, 06 Februari 2014

Menikmati Banjir Di Jalan Murdai

Waaah, sudah lama halaman ini tidak diisi lagi. Sejak posting terakhir bulan September 2013, tidak ada moot baik untuk menulis. selain kekuarangan ide, juga tumbuh rasa malas. Inilah tantangan bagi seorang yang mau menjadi penulis. Tidak ada cara lain untuk keluar dari rasa demikian selain memotifasi diri dan banyak membaca. Hari ini saya akan berusaha bangkit, menyemangati diri. bagaimana pun, kegiatan menulis katanya sangat menyenangkan. karenanya saya mau tumbuhkan kembalai asa yang pernah ada.

Kali ini saya akan berbagi cerita tentang banjir dua hari yang lalu. Rabu, 5 Februari 2014, hujan mengguyur Kota Jakarta sejak malam hingga menjelang siang. akhibatnya, banjir tidak bisa dihindarkan. Daerah tempat tinggalku, Jl. Murdai, Kecamatan Cempaka Putih, tidak luput. Banjir selutut mengubah jalan raya menjadi kolam renang. Anak-anak dilingkungan ramai-ramai keluar dari rumah menikmati banjir, berenang, dan hujan-hujanan. Aku pun tidak tinggal diam. Tidak mau melewatkan momen indah itu, saya turun dengan mengenakan celana pendek, kaus oblong, dan payung sambil menenteng kamera. semua momet indah aku potret. Momen itu sungguh menyenangkan sekaligus ketakutan.

Takut karena air yang semakin meninggi bisa-bisa menerobos masuk rumah kecilku. Urusannya bakal ribet. Buku, kompor, pakaian, dan seluruh perlengkapan rumah akan berantakan. Untung apa yang saya takutkan itu tidak terjadi. Jadilah aku hanya menikmati banjir, sampai akhirnya harus berangkat ke kantor.

0 komentar:

Posting Komentar